sebenernya gue ga mau nulis yang terlalu serius di blog pribadi ini. yah, hanya cerita kehidupan pribadi, kayak haha-hehe bareng, sharing sana-sini, sampe menemukan solusi bersama. tapi kali ini gue mau nulis pemikiran bodoh gue sekali-sekali ga papa ya? :)
semuanya dimulai dari tweeps yang mulai menggila. tudingan kasus gayus yang merembet ke century sampe akhirnya masalah tiga tokoh baru dalam penegakan hukum. ini cuma tulisan seorang pegawai swasta yang gatel pengen ikutan nimbrung. gheheehe. ini bukan sekedar gosip seorang pekerja yang bosan dengan pekerjaannya yang sedang sarapan bubur di depan kantor, tapi tulisan seorang pemuda yang khawatir dengan masa depan anaknya kelak jika sang anak masih mengais rejeki di negara ini. sekali lagi, ini cuma pemikiran gue.
karena terlalu banyak informasi yang gue dapatkan, akhirnya gue ga sempet nulis link beritanya. yang gue warnain berarti sudah ada di berita ya. jadi bukan pemikiran gue. simplenya kayak gini,
GAYUS
udah tau kan ya kasus ini. adnan buyung nasution udah pernah bilang ada yang mau mengkerdilkan kasus ini. sidangnya pun gue liat ga ada kemajuan yang jelas. dari dua sidang yang gue tonton, ada jaksa peneliti kasus gayus sebelumnya,Fadil Regan, yang cuma bisa bilang "siyap" dan Kepala Bagian Operasional Bank Central Asia (BCA) Bintaro Sektor III Tangerang, Banten, Indah Imawati yang ga bisa mempertanggungjawabkan tandatangannya sendiri. kenapa yang dijadikan saksi orang bodoh semua? mana atasan gayus? mana yang nyuruh indah buat tandatangan? mana petinggi bakri? padahal KPK sudah menemukan dugaan keterlibatan atasan gayus. harusnya panggil dong sebagai saksi!
PARPOL
sekarang golkar kebakaran jenggot gara-gara ada tuduhan ke ARB. kalo gue pikir, adalah sah-sah aja dalam politik memperlihatkan korupsi yang dilakukan oleh lawan politiknya. yang jadi masalah, entah SBY atau demokrat (atau juga golkar) tidak mendorong kepolisian untuk membeberkan bukti ARB bersalah atau tidah, tapi hanya memperlihatkan kemungkinan adanya gejala korupsi. iya sih demokrat ga ngomong langsung, tapi unsur politisasi ini baunya udah kemana-mana. golkar juga kesulitan dalam membuktikan ARB ga bersalah. atau jangan-jangan malah memang bersalah? jatuhnya, demokrat dipandang sebelah mata. golkar jadi alay.
PENCITRAAN
semua kasus ini (BI, Century dan mafia pajak) dianggap oleh banyak parpol sebagai penurunan pencitraan dari para pimpinannya. menurut gue ini bukan penurunan citra pemimpin. siapa yang mau memilih orang yang tidak bertanggung jawab dengan kasus lumpur lapindo dan menelantarkan para korbannya? siapa juga yang mau milih orang yang kerjanya ngejualin aset bangsa? atau orang yang mencari perhatian publik dengan menjelek-jelekan bangsa sendiri?
KPK, Kejaksaan, POLRI
media mulai melebih-lebihkan tiga pimpinan dimasing-masing organisasi tersebut. wajar, karena muncul harapan baru dari para piminan ini untuk menguak kasus mafia pajak dan mafia hukum di negeri ini. ini negara demokrasi apa negara mafia sih? :p . sampe akhirnya @ProvocActive nanya ditwitter, lebih milih yang mana diantara ketiga pemimpin tersebut? dan gue jawab: none of them; yg 1 cuma setaun, yg 1 babunya gayus, yg 1 buat pajangan.
gue ga pesimistik. ya silakan kalo ada berpikir seperti itu, ga masalah juga. gue sendiri berharap bangsa ini untuk bisa terus maju lagi. gue ga ngajak buat memusuhi orang jahat, tapi hanya mengajak kritis dan tidak meniru sifat jahat itu sendiri.
tambahan:
miyabi katanya mo ke indonesia dan bertobat ga mau maen bokep lagi.
trus ketua FPI, si habib, bilang: bikin dulu surat tobat ke FPI.
komentar seorang tweeps: situ tuhan, bib?
komentar gue: buljug, gue juga mau dong bikin surat tobat. :p