pagi-pagi pas mo brangkat ke kantor gw ndengerin radio. ceritanya gen fm lagi mewawancarai orang malaysia tentang krisis indonesia-malaysia yang terjadi. ketika orang malaysia di wawancarai dia bilang bahwa:
"ga semua orang malaysia seperti yang diberitakan di press indonesia. banyak diantara orang malaysia juga yang profesional, menghargai pendapat dan setuju kalo kita ini satu rumpun. saya harap orang indonesia juga menyadari hal ini." dia ngomongnya make bahasa campur bo, melayu-inggris, jadi ya kira-kira gitu lah omongan dia.
gw tekenin yang ini "saya harap orang indonesia juga menyadari hal ini." klo dia bisa bilang ga semua orang malaysia -ringkasnya- jahat, ga semua orang indonesia juga kali yang ga sadar tentang permasalahan malaysia-indonesia. yang bikin sebel, pemerintah indonesia ama malaysia dah ikut-ikutan berantem. ikut-ikutan rebutan. rebutan budaya, rebutan pulau, rebutan gw *hah?* .
ya, klo berantemnya masuk akal c ga papa, lha ini... ketika kebudayaan indonesia di akui negara lain, pemerintah baru sadar betapa pentingnya mematenkan budaya. jadi ya, sama-sama salah c disini. tapi mbok ya, semua orang juga tau kali ini budaya siapa, dan itu budaya siapa. yang lebih parah adalah pengakuan pulau. dimulai dari Pulau Sipadan dan Ligitan, Jemur, sampai ada isu Bintan akan diambil. bukannya ada akta atas kepemilikan tanah? kenapa bisa gampang bgt itu akta pindah tangan ke negara asing? lagi, karena kurang pedulinya kita terhadap ibu pertiwi *??* ya, sebenernya c pemerintah yang harusnya sigap, tapi klo udah kecolongan, yang nyesel kan seluruh manusia indonesia pastinya.
udah itu ada wawancara juga ke mahasiswa indonesia yang belajar disana (kenyataan yang ironis, karena belasan tahun yang lalu, orang malaysia yang banyak kesini untuk belajar).
"untuk meredakan permasalahan ini, kami ada rencana membuat film upin, ipin dan unyil"
gw lebih setuju begini daripada langkah pemerintah mengusulkan untuk menghentikan film upin ipin lalu serta merta diganti sama si unyil. sangat tidak diplomatis. film upin ipin -yang gw liat- sama sekali tidak bersalah. malah film ini mengajarkan kebaikan untuk anak kecil yang menontonnya. banyak sekali hikmah yang bisa diambil sebenarnya dalam film ini. langkah yang diambil pemerintah hanya akan menambah masalah.
gw percaya banget manusia indonesia ini kokoh, patriot ama memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. jiwa nasionalis bisa dipupuk dengan mempertahankan kedaulatan negara secara elegan, membanggakan budaya sendiri dan banyak lain. tapi yang lebih penting adalah, tunjukkan rasa perdamaian, rasa persaudaraan, rasa saling menghormati, tanpa harus meniggalkan norma-norma hukum yang ada.
semoga masalah ini tidak berlarut-larut dan tepo saliro bisa terwujudkan.
belajar PMP/PPKn/kewarganegaraan dulu ah. :)
note: postingan ini tadinya sebagai bentuk dukungan terhadap "Nasionalisme Blogger Cinta Indonesia". tapi setelah di baca lagi, kok jadi ragu ya ini bisa masuk apa ngga. yah liat ntar deh, kalo termasuk, berarti akan gw cantumin simbolis RASA NASIONALISME.
(03-09-2010) tambahan note: tulisan ini bukan bentuk offensive atau defensif tehadap salah satu pihak. saya menulisnya dengan tidak mengurangi rasa hormat ke siapa pun. jadi saya harap, tidak terjadi kesalahpahaman yang berujung kebencian. peace for all and all for peace.
"ga semua orang malaysia seperti yang diberitakan di press indonesia. banyak diantara orang malaysia juga yang profesional, menghargai pendapat dan setuju kalo kita ini satu rumpun. saya harap orang indonesia juga menyadari hal ini." dia ngomongnya make bahasa campur bo, melayu-inggris, jadi ya kira-kira gitu lah omongan dia.
gw tekenin yang ini "saya harap orang indonesia juga menyadari hal ini." klo dia bisa bilang ga semua orang malaysia -ringkasnya- jahat, ga semua orang indonesia juga kali yang ga sadar tentang permasalahan malaysia-indonesia. yang bikin sebel, pemerintah indonesia ama malaysia dah ikut-ikutan berantem. ikut-ikutan rebutan. rebutan budaya, rebutan pulau, rebutan gw *hah?* .
ya, klo berantemnya masuk akal c ga papa, lha ini... ketika kebudayaan indonesia di akui negara lain, pemerintah baru sadar betapa pentingnya mematenkan budaya. jadi ya, sama-sama salah c disini. tapi mbok ya, semua orang juga tau kali ini budaya siapa, dan itu budaya siapa. yang lebih parah adalah pengakuan pulau. dimulai dari Pulau Sipadan dan Ligitan, Jemur, sampai ada isu Bintan akan diambil. bukannya ada akta atas kepemilikan tanah? kenapa bisa gampang bgt itu akta pindah tangan ke negara asing? lagi, karena kurang pedulinya kita terhadap ibu pertiwi *??* ya, sebenernya c pemerintah yang harusnya sigap, tapi klo udah kecolongan, yang nyesel kan seluruh manusia indonesia pastinya.
udah itu ada wawancara juga ke mahasiswa indonesia yang belajar disana (kenyataan yang ironis, karena belasan tahun yang lalu, orang malaysia yang banyak kesini untuk belajar).
"untuk meredakan permasalahan ini, kami ada rencana membuat film upin, ipin dan unyil"
gw lebih setuju begini daripada langkah pemerintah mengusulkan untuk menghentikan film upin ipin lalu serta merta diganti sama si unyil. sangat tidak diplomatis. film upin ipin -yang gw liat- sama sekali tidak bersalah. malah film ini mengajarkan kebaikan untuk anak kecil yang menontonnya. banyak sekali hikmah yang bisa diambil sebenarnya dalam film ini. langkah yang diambil pemerintah hanya akan menambah masalah.
gw percaya banget manusia indonesia ini kokoh, patriot ama memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi. jiwa nasionalis bisa dipupuk dengan mempertahankan kedaulatan negara secara elegan, membanggakan budaya sendiri dan banyak lain. tapi yang lebih penting adalah, tunjukkan rasa perdamaian, rasa persaudaraan, rasa saling menghormati, tanpa harus meniggalkan norma-norma hukum yang ada.
semoga masalah ini tidak berlarut-larut dan tepo saliro bisa terwujudkan.
belajar PMP/PPKn/kewarganegaraan dulu ah. :)
note: postingan ini tadinya sebagai bentuk dukungan terhadap "Nasionalisme Blogger Cinta Indonesia". tapi setelah di baca lagi, kok jadi ragu ya ini bisa masuk apa ngga. yah liat ntar deh, kalo termasuk, berarti akan gw cantumin simbolis RASA NASIONALISME.
(03-09-2010) tambahan note: tulisan ini bukan bentuk offensive atau defensif tehadap salah satu pihak. saya menulisnya dengan tidak mengurangi rasa hormat ke siapa pun. jadi saya harap, tidak terjadi kesalahpahaman yang berujung kebencian. peace for all and all for peace.
yang penting gak usah ribut.ribut... posting jam segini gak kerja loe bro?. hehe.
ikutan gak di NASIONALISME BLOGGER CINTA INDONESIA...ikutan ya...
^gaphe, lha lu sendiri? ghahaha... klo ngantuk gw BW dulu biar seger. ghehehe...
^Manajemen Emosi
iya ni, postingan diatas bisa masuk ga ya sebagai dukungan NASIONALISME BLOGGER CINTA INDONESIA?
setuju sama yg koment pertamax he he... 'jangan ribut-ribut'.
salam kenal sobat.
susah mang kalo masalahnya menyangkut banyak orang... satu berbuat, yg laen kena getahnya... hehe... harus banyak2in bersabaaar sabaar
^Tihang karas
makasi ya sudah berkunjung, salam kenal juga. di blognya kok ga ada widget follow ya?
^auliadriani
ini udah sabar bu, hnya mengingatkan untuk lebih bersabar. ghehehe...
pengen komentar rada ada SARA nya boleh?? :D
Malaysia,,,hmmm...^%%#!*&%&^%#*!%#&!^^#(*^!#^!*&#(*!&#*(!^$*(^$(*^
pengennya ngehina abis2an,,,tapi inget ini Ramadhan,,ga jadi ahh
ntar aja bulan syawal ;)
dimata Allah semua hambaNYA sama ...
Klo bisa damai kenapa hrs bertengkar ?? lhoh .. (jd bela sapa yach ?)
^__^
^R.I.B
wah, sabar bos. buang-buang energi aja klo kita ngehina-hina yang ga penting. langsung aja hajar. ghehehehe... :)
^City
yang dipermasalahin bukan amalnya mbak, tapi hukum dan kedaulatannya.
ghehehe.. ayo update lagi mbak.
super setuju nih. menurutku juga Indonesia baru melek kalo udah ketampar sama kehilangan. coba ngga ada malaysia yang ngeklaim2, ga bakal deh tergerak buat mematenkan.
waduh, ampe ketampar ya? ghahaha...
masih ada c sebenernya yang belum dipatenkan, cuma kayaknya negeri sebrang tidak tertarik kelihatannya. :)
aku ikutan ah, kayaknya lucu.:)
Nasionalisme banget...siip langsung dicatat.
KEDAULATAN ADALAH HARGA MATI...
INDONESIA TIDAK PANTAS DIREMEHKAN
semangat untu kedaulatan Bangsa Indonesia...
ayo ayo...