Hari minggu kemarin gue ke satu-satunya "peritel perabot untuk rumah tangga dari Swedia" di Indonesia. Lokasi: Alam Sutera. Nama retailnya bisa dicari di google menggunakan kata kunci yang ada didalam tanda kutip.
Dari lokasi yang dekat tol sudah ketauan siapa pangsa pasarnya dan bagaimana kualitas barangnya. Temen gue cuma bilang "halah lu paling kesono beli serbet doang". Engga, gue ga beli apa-apa... Gue cuma pengen tau tempatnya bagaimana dan seperti apa.
Begitu datang gue agak aneh (dan norak) bahwa parkir disana gratis. Gue pikir ini sejenis retail (dan memang benar), dan dengan lahan parkir yang luas, pasti ada biaya pemeliharan yang diambil dari uang parkir. Tapi ini engga, dan gue norak karena kaget ngeliat palang menuju tempat parkiran ngebuka sendiri... Maklum, biasa disapa sama mbak-mbak mesin parkir trus mencet-mencet tombolnya, baru palangnya kebuka... Tombol ya yang dipencet, bukan yang lain.
Ketika masuk sudah disediakan tas belanja, kertas yang berisi tabel tertentu dan pensil. untuk barang kecil, bisa taruh di tas belanja, untuk barang besar tinggal tulis kode barangnya. Ketika di kasir (atau di CS ya? Maklum bukan gue yang belanja :p) nanti diambilin tuh barangnya. Jujur, ini cara beli yang baru banget buat gue.
Ketika masuk, konsep retail ini adalah berbentuk studio pameran. Jadi semua barang sudah dirakit dan diletakan sesuai tempatnya. Misal, jika kita masuk bagian kamar, maka akan ada banyak sekali model kamar dengan kasur, tv dan berbagai pernak perniknya (lampu, lukisan dll. dan ini juga dijual)
Yang paling menarik dari retail ini adalah, mereka menunjukkan layout dan model (beneran model, bukan prototype) untuk rumah dengan ukuran sangat sederhana (55, 35, 25 m2) beserta isinya dengan cantik dan rapi. Sangat memanfaatkan ruang kosong dengan efisien. Jadi kita bisa masuk ke rumah itu dan banyak pengunjung yang poto layout rumah itu karena sangat inspiratif. Gue nyesel ga poto layoutnya :(
Jadi ceritanya gue ngeliat banyak orang yang poto-poto narsis (bukan poto barangnya) sehingga gue agak ilfil untuk poto-poto juga. Apalagi temen gue juga bilang "ah temen gue juga kesono cuma buat poto-poto doang udah itu cuma beli gelas". Dan gue cuma bisa bilang "engga, gue ga beli apa-apa" enyessssss..... Penyesalan memang datang belakangan.
Nah yang uniknya lagi, beli perabot disini (misal lemari atau kasur) yang kita beli adalah barang yang belum dirakit, jadi kita rakit sendiri. Omaygat, self service ga stop di belanja doang, tapi dibawa ampe rumah, tetep self service. Hahahahaha. Temen gue bilang "Nenek gue nyerocos 'ini kita yang beli tapi kok tetep kita yang repot?'"
Satu lagi yang keren, dibagian terakhir adalah penyimpanan semua barang mereka yang dijual (belum dirakit). Jadi retail sebenernya ada disini, semua barang mereka letakkan di rak-rak. Karena perabotan barangnya besar-besar, jadi raknya pun besar dan tinggi banget. Udah kayak di hangar pesawat udara, karena ruangannya juga gede banget.
Ga ada satupun poto yang gue ambil gara-gara keburu ilfil liat orang-orang poto-poto ga jelas. Syitlah...
Ada yang berminat mau kesana? Bareng yuk :)
Update: Poto dari 2 orang alay yang berkunjung kesana :)
Ini yang terakhir cuma gembel yang nyobain nyamannya bantal seharga jutaan :)